PKS Dukung Hasil Munas PBNU Tentang " Hukuman Mati Bagi Koruptor"
Jajaran Fraksi PKS di DPR berkunjung ke kantor PBNU, Kamis (27/9) petang
dalam upaya bersinergi untuk menguatkan pemberantasan korupsi. FPKS
yang dipimpin ketua barunya Hidayat Nur Wahid disambut langsung ketua
umum PBNU K.H Said Aqil Siroj
Dalam kesempatan tersebut, Hidayat menegaskan kembali sikap Fraksi PKS
di DPR yang tidak akan melanjutkan pembahasan revisi RUU KPK. Revisi
ini, lanjut Hidayat, disinyalir merupakan bagian dari upaya melemahkan
pemberantasan korupsi di Indonesia dan karenanya harus ditolak.
Sikap ini, lanjut Hidayat, sejalan dengan Fatwa Ulama NU dalam Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama untuk terus memberantas korupsi dan bahkan memberikan hukuman mati bagi koruptor. "Tentu kami mohon doa, masukan dari PBNU terhadap kinerja yang kami lakukan di DPR. Kami juga siap mendukung hasil munas PBNU yang diselenggarakan di Cirebon dan akan kami jalankan kebijakan politik partai yang sejalan dengan hasil Munas tersebut," tegas Hidayat.
Selain membahas masalah korupsi dan upaya penguatan peran KPK, pertemuan tersebut juga membahas masalah keumatan lainnya seperti respons terhadap Film 'Innocence of Muslims', permasalahan haji, dan juga masalah perlu-tidaknya sertifikasi ulama. “Semangat PBNU beriringan dengan semangat kami di PKS. Untuk itu kami terus berkomitmen di dewan untuk terus mengawal agenda keumatan serta agenda strategis publik lainnya. PKS adalah bagian dari umat, milik umat,” tutup Hidayat.
*http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/09/28/mb1qb5-pks-siap-sinergi-dengan-nu-perangi-korupsi
Sikap ini, lanjut Hidayat, sejalan dengan Fatwa Ulama NU dalam Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama untuk terus memberantas korupsi dan bahkan memberikan hukuman mati bagi koruptor. "Tentu kami mohon doa, masukan dari PBNU terhadap kinerja yang kami lakukan di DPR. Kami juga siap mendukung hasil munas PBNU yang diselenggarakan di Cirebon dan akan kami jalankan kebijakan politik partai yang sejalan dengan hasil Munas tersebut," tegas Hidayat.
Selain membahas masalah korupsi dan upaya penguatan peran KPK, pertemuan tersebut juga membahas masalah keumatan lainnya seperti respons terhadap Film 'Innocence of Muslims', permasalahan haji, dan juga masalah perlu-tidaknya sertifikasi ulama. “Semangat PBNU beriringan dengan semangat kami di PKS. Untuk itu kami terus berkomitmen di dewan untuk terus mengawal agenda keumatan serta agenda strategis publik lainnya. PKS adalah bagian dari umat, milik umat,” tutup Hidayat.
*http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/09/28/mb1qb5-pks-siap-sinergi-dengan-nu-perangi-korupsi
Post a Comment