Header Ads

Menyikapi Ujian dan Cobaan yang Datang Silih Berganti


Berikut adalah kultwit yang ditulis oleh Ust. Ahmad Mudzoffar Jufri (Ketua DSW PKS Jatim)

1.    Bagaimana kita harus menyikapi beragam ujian&cobaan hidup yg pasti silih berganti? Berikut beberapa poin pengingat 
2.    Kata kunci utama dlm menghadapi setiap kondisi buruk yg tak diharap adalah: kestabilan diri&ketenangan sikap 
3.    Kestabilan diri&sikap didapat dari pemaduan antara wawasan luas, dada lapang&kesabaran indah 
4.    Wawasan&kesabaran saling berkaitan.Yg wawasannya sempit, dadanyapun "sesak"&kesabarannya pendek 
5.    Imam Syafi’i: Setiap kali bertambah ilmu&wawasanmu, berkuranglah pengingkaranmu (terhadap segala sesuatu) 
6.    Hai orang2 beriman, jadikanlah sabar&shalat sbg sarana penolongmu. Sungguh Allah beserta orang2 yg sabar (QS.2:153)
7.    Saat menghadapi hal buruk yang tak diharap, jangan bereaksi apapun sebelum diri&sikap stabih terlebih dulu 
8.    Dan cara terbaik dalam upaya pestabilan diri&sikap adalah dengan mengembalikan apa yg terjadi kepada takdir Allah 
9.    Tiada satu peristiwapun yg menimpa di bumi&pada dirimu kecuali tlh tertulis dlm kitab (catatan takdir) (QS.57:22) 1/5 
10.  ...sebelum Kami menciptakannya (bumi). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (QS.57: 22) 2/5 
11.  (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu (QS.57:23) 3/5 
12.  dan supaya kamu jangan terlalu gembira (sombong) terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu (QS.57:23) 4/5 
13.  Karena Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri (QS.57:23) 5/5 
14.  Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kita melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kita” (QS.9:51) 
15.  Allah telah menetapkan takdir seluruh makhluk sejak 50.000 tahun sebelum mencipta langit dan bumi (HR.Muslim) 
16.  Baik buruknya takdir yang telah terjadi – apapun bentuknya – tergantung pada sikap dan cara interaksi kita dengannya 
17.  Hakekat masalah dalam hidup&perjuangan tidaklah terletak pada masalah itu sendiri, tapi pada cara kita menyikapinya 
18.  Sehingga apa yg dianggap sangat buruk, dg penyikapan yg benar dan proporsional, bisa menjadi kebaikan sempurna 
19.  Begitu pula sebaliknya, apa yang dikira baik sekali, dengan salah persepsi&sikap, bisa berubah buruk seburuk2nya 
20.  Dengan kestabilan diri, positive thinking&kecerdasan sikap, setiap musibah akan mudah berubah menjadi berkah 
21.  Sementara itu masalah kecil akan jadi besar bahkan seolah “kiamat” bagi orang yg labil, sempit wawasan&nggak sabaran 
22.  Boleh jadi kamu membenci sesuatu (karena kamu kira buruk), padahal sebenarnya ia amat baik bagimu (QS.2:216) 1/3 
23.  Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu (karena kamu kira baik), padahal ia amat buruk bagimu (QS.2:216) 2/3 
24.  Karena Allah-lah Yang Maha Mengetahui (hakekat baik&buruk), sedangkan kamu tidak mengetahui (QS.2:216) 3/3 
25.  Persangkaan kita terhadap Allah adalah penentu utama baik-buruknya peristiwa apapun yg kita alami dalam hidup ini 
26.  Bila persangkaan thd Allah baik, mk kebaikanlah yg kita dapat. Jika kita berburuk sangka, maka buruk pulalah akibatnya 
27.  Allah berfirman dalam hadits qudsi: “Aku sesuai persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku” (HR.Bukhari-Muslim)
28.  Ujian&cobaan adalah bagian tak terpisahkan dari sunnatullah&tabiat hidup di dunia. Memang untuk itulah dunia dicipta 
29.  Hakekatnya semua yg ada dalam hidup adalah ujian. Dan ujian kebaikan justru bisa lebih berat daripada ujian keburukan 
30.  Maka yang tak siap dengan ujian&cobaan kehidupan sama saja tak siap untuk hidup, atau bahkan “tak layak” hidup! 
31.  Meskipun disaat yang sama tidak boleh juga kita mengharap2 ujian&cobaan. Cukup punya kesiapan saja 
32.  Dia Yang mencipta mati dan hidup untuk menguji siapa diantara kalian yang lebih baik amalnya (QS.67:2) 

33.  Kami akan menguji kalian dengan keburukan&kebaikan sebagai cobaan. Dan kepada Kami-lah kalian dikembalikan (QS.21:35) 
34.  Jangan mengharap2 bertemu musuh&mintalah selamat kepada Allah. Tapi saat bertemu mereka, bersabarlah (HR.Bukhari) 
35.  Cobaan, ujian&hukuman di dunia, juga bisa merupakan tanda cinta Allah&sinyal kebaikan dari-Nya bagi seorang mukmin 
36.  Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia justru akan menguji mereka (dengan beragam cobaan) (HR.Tirmidzi&Ahmad) 
37.  Siapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka Dia justru akan menimpakan musibah kepadanya (HR Bukhari) 
38.  Bila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba-Nya, Dia justru menyegerakan hukumannya di dunia (HR.Tirmidzi) 
39.  Sedangkan jika Allah menginginkan keburukan terhadap seorang hamba-Nya, Dia justru akan menahan dosanya (HR.Tirmidzi) 
40.  sampai Dia akan menyempurnakannya (adzabnya seluruhnya) nanti pada hari Kiamat (HR.Tirmidzi) 
41.  Imam Syafi’i: Tdk ada yg aman dari omongan orang. Allah saja disekutukan&Nabi dikata penyihir gila, bgmn dg yg lain? 
42.  Ujian, cobaan&prahara adalah bagian paling menonjol diantara sunnatullah di jalan dakwah. Tiada dakwah tanpa ujian 
43.  Waraqah kpd Nabi SAW: Tak seorangpun yg membawa misi (dakwah) spt yg engkau bawa, kecuali pasti dimusuhi (HR.Bukhari) 
44.  Ulama salaf: Andai tak ada ujian&cobaan, niscaya aku justru ragu terhadap jalan (Islam&dakwah yg kutempuh) ini 
45.  Ulama: Jika engkau berdakwah&jalanmu mulus2 saja, menolehlah ke belakang, jangan2 bukanlah jalan dakwah yg kau lalui 
46.  Kerasnya ujian&beratnya cobaan di jalan dakwah, asal dihadapi dg sabar, bisa jadi pertanda dekatnya saat kemenangan
47.  Namun pertanyaan besarnya adalah: Telah siapkah para juru dakwah&umatnya untuk memenuhi konsekuensi&resiko kemenangan?
48.  Apa kamu mengira akan masuk syurga, padahal blm datang kpdmu (cobaan) spt orang2 terdahulu sblm kamu? (QS.2:214) ¼
49.  Mereka diterpa malapetaka&kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam ragam prahara) (QS.2:214) 2/4
50.  Sampai2 Rasul dan orang2 yang beriman bersamanya pun berucap: "Bilakah datang pertolongan Allah?" (QS.2:214) ¾
51.  Ingatlah, (bila ujian sudah seberat itu) berarti sesungguhnya pertolongan Allah itu telah amat dekat (QS.2:214) 4/4
52. Dalam ujian pasti ada kebaikan2 besar yg tak terkira&tak terhingga, andai saja kita tahu&tak terburu-buru
53. Namun kebaikan2 dibalik ujian tak bersifat cash. Melainkan berupa peluang2 yg butuh upaya untuk menemukan&mengelolanya
54. Sempitnya wawasan&sikap nggak sabaran, yang slalu bergandengan, biasa menjadi faktor utama penghilang peluang2
56. Karena kaidahnya bahwa, cobaan menimpa, pasti karena adanya kekurangan, kelemahan, kelalaian, kesalahan/pelanggaran
57. Meskipun berat ringannya cobaan, tak selalu menunjukkan besar kecilnya kekurangan, kelalaian, kesalahan/pelanggaran
58. Yg kesalahannya lebih kecil, boleh jadi justru diuji dg ujian lebih berat, agar bisa mencapai puncak derajat
59. Sementara itu yang pelanggarannya super berat, bisa saja cobaannya malah ringan sekali, disesuaikan kelas kesiapan diri
60. Kelemahan, kelalaian, kesalahan&pelanggaran, yang harus dievaluasi meliputi: pelanggaran hukum syar’i&hukum kauni
61. Karena memang harus slalu padu antara taat syar’i&taat kauni, bila kesuksesan&kemenangan berbarakah yang hendak digapai
62.     Last but not least,di tengah2 cobaan yg menimpa, sikap syukur&istighfar hrs menguat&mengemuka pada diri seorang mukmin

63.Karena, faktanya, dosa&pelanggaran kita yg Allah ampuni/tutupi, masih jauh lebih banyak daripada yang Dia beri sanksi
64. Apa saja musibah yg menimpamu, adalah karena ulah tanganmu sendiri, padahal Allah mengampuni lebih banyak (QS.42:30)
66. Mari banyak istighfar tak henti2, sebagai bukti tobat hakiki dan indikasi tekad diri ingin lebih baik lagi dan lagi!
67. Sekian kultwit pengingat ini! Semoga manfaat utamanya untuk pribadi! Juga bagi yg sadar dosa diri&berkenan mencermati!

No comments

Powered by Blogger.