Hari Aspirasi : Fraksi PKS DPRD Surabaya Disambati Bansos hingga BPJS
Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera (FPKS) DPRD Kota Surabaya kembali menyelenggarakan Hari Aspirasi,
Senin (11/5/2020). Karena ada pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar
(PSBB), maka forum aspirasi tersebut diadakan secara online melalui aplikasi
zoom. Selain itu juga disiarkan secara LIVE di halaman facebook PKS Kota
Surabaya.
Sebanyak 25 orang warga, di
antaranya pengurus RT/RW mengikuti forum online tersebut. Mereka menyampaikan
beragam aspirasi kepada lima anggota Fraksi PKS dengan antusias. Misalnya
Muhammad Arif dari Nyamplungan, Ampel menyampaikan soal BPJS KIS warganya yang
tiba-tiba tidak berlaku, karena tidak berada di tempat saat dilakukan survei.
Sedangkan Ramadhani dari Wonocolo
meminta agar pemerintah membebaskan pajak kendaraan bermotor (PKB) selama masa
pandemi. Alasannya, agar tidak antre bayar pajak dan meringankan beban keuangan
warga.
Selain itu, Suparman di Menur
Pumpungan mengeluhkan soal insentif bagi PAUD di tempatnya, yang dihentikan,
karena persoalan status tanah Balai RW. Padahal kegiatan PAUD tetap berjalan
walaupun dengan tugas-tugas di rumah.
Keluhan terbanyak yang disampaikan
para peserta adalah soal bantuan sosial (bansos). Pada umumnya para pengurus
RT/RW belum mendapatkan sosialisasi yang memadai.
“Saat kami diminta mendata
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), kami masukkan data apa adanya. Namun,
ternyata yang masuk cuma separo. Yang separonya nggak masuk. Malah disuruh
masukkan data lagi sebagai warga terdampak. Padahal yang nggak masuk MBR ini
justru malah yang menurut kami lebih membutuhkan bantuan. Kami jadi bingung
dengan kriteria pemkot,” ujar Joni, ketua RT di Pagesangan.
Senada diungkapkan Suparman,
pengurus RT di Medokan Semampir. Dia menyampaikan adanya ketidaksamaan data MBR
di aplikasi pemkot dengan data yang disodorkan Dinas Sosial melalui kelurahan.
“Ini juga membingungkan. Di aplikasi sudah masuk, kok di data Dinsos belum
masuk. Banyak warga saya seperti itu,” tuturnya.
Kelima anggota dewan dari PKS secara
bergantian menyampaikan solusi atas aspirasi warga. “Untuk BPJS KIS yang
terputus, datanya bisa disampaikan ke saya. Prinsipnya bisa dialihkan ke BPJS
PBI melalui surat keterangan miskin (SKM),” ujar Ibnu Shobir.
Mengenai MBR, Ibnu Shobir
menyampaikan Fraksi PKS telah meminta agar Pemkot menambah kuota MBR hingga 50
persen. “Pak Fatkur sudah menyuarakan ini. Sebab memang kenyataan di lapangan
warga kita masih banyak yang belum masuk data. Padahal mereka memenuhi
kriteria. Istilahnya masuk desil 1 sampai 4 dalam kategorisasi ekonomi,” terang
Shobir.
Reni Astuti menambahkan, hari ini
pemerintah mulai mengucurkan dana Rp 600 ribu per bulan kepada 174.332 KK. “Itu
dana dari Pemerintah Pusat. Diberikan selama tiga bulan. Semua MBR dalam data
Pemkot akan menerima, kecuali yang sudah mendapatkan PKH (Program Keluarga
Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai),” ujar Reni.
“Saya tadi cek di kantor pos, memang
banyak soal teknis yang masih harus diperbaiki dalam penyaluran dana ini,”
imbuh Reni.
Seorang peserta lalu menyampaikan,
oleh pihak kelurahan, mereka yang tidak masuk MBR diminta untuk dimasukkan ke
data warga terdampak Covid-19.
“Itu akan dimasukkan ke dalam data
bantuan pemerintah provinsi. Jumlahnya Rp 200 ribu per bulan. Selama tiga
bulan,” tambahnya.
Dalam forum yang berlangsung selama
dua jam lebih tersebut sempat muncul pula keluhan pedagang sore. “Saya jual
sate mulai jam 17.00. Kalau jam 21.00 harus tutup, ajooor Pak,” kata Zaenal
seorang pedagang sate.
Ia mengusulkan agar jam malam selama
PSBB diundur sampai jam 23.00 WIB.
Menanggapi hal tersebut, Ketua
Fraksi Akhmad Suyanto akan menyampaikan kepada Pemkot. Dia juga meminta kepada
Pemkot untuk segera memberikan hak warga. “Ketaatan warga kota kepada protokol
PSBB ini akan berbanding lurus dengan pemenuhan kebutuhan warga oleh Pemkot.
Kalau kebutuhan warga dipenuhi, mereka juga akan taat. Jadi ada imbal
baliknya,” tuturnya.
Menutup Hari Aspirasi, Sekretaris
Fraksi Aning Rahmawati mengucapkan terima kasih kepada para pengurus RT/RW dan
masyarakat yang telah menyampaikan aspirasinya. “Kita akan perjuangkan bersama
aspirasi ini. Kami yang di dewan memang membutuhkan data dan masukan dari Ibu
dan Bapak sekalian untuk mengawasi jalannya PSBB dan program-program penanganan
Covid-19 agar berjalan sesuai tujuannya,” pungkasnya. (be/suryakabar.com)
Post a Comment